Salah satu yang kita patut perhatikan adalah mengajarkan anak cara menjadi diri sendiri dengan tujuan membuat mereka percaya akan kemampuan diri dan berkembang menuju prestasi gemilang yang membanggakan.
Lalu, bagaimana mengajarkan anak cara menjadi diri sendiri?
1. Biarkan Anak Melakukan Hal-Hal yang Dapat Dilakukannya secara Mandiri
Anak-anak memiliki sifat ingin dipercaya dan dianggap mampu melakukan tugas tertentu.
Namun, terkadang sebagai orang tua kita kerap khawatir dan selalu ingin mendampingi anak dalam tugasnya. Malahan, kita juga sering kali melarang anak melakukan banyak hal karena pelbagai alasan.
Coba mengajarkan anak cara menjadi diri sendiri dengan membiarkan mereka melakukan banyak hal secara mandiri.
Hal ini juga dapat membantu orang tua menemukan apa bakat dan kemampuan yang anak kuasai.
Misalnya, tidur sendiri, meminta maaf lebih dulu, atau membuat susu sendiri.
2. Bantu Anak Menemukan Aktivitas yang Membuat Mereka Nyaman dan Senang
Kecerdasan anak berbeda-beda, ada yang berbakat dalam bidang kinestetik, musik, matematis, bahasa, hingga bakat dalam menjalin hubungan sosial.
Dengan kecerdasan berbeda, minat anak juga akan beragam. Sejak dini, kebanyakan dari kita sudah mengenalkan anak pada banyak aktivitas, seperti menari, membaca, olahraga, atau bermain peran.
Dari situ, kenalilah kecenderungan bakat anak.
Selanjutnya, tugas orang tua adalah membantu anak menggali bakatnya lebih dalam dan tidak memaksakan sesuatu yang tidak mereka sukai hanya karena kita suka.
3. Setelah Menemukan Bakatnya, Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak dengan Pujian
Di saat dewasa, kita masih kerap membandingkan apa yang kita miliki dengan orang lain.
Begitupun yang terjadi pada anak, apalagi pergaulan mereka yang masih diwarnai oleh celoteh saling pamer dan unjuk kebolehan.
Cara lain dalam mengajarkan anak cara menjadi diri sendiri adalah dengan meyakinkan mereka bahwa mereka memiliki keunikan masing-masing yang tidak boleh dianggap sepele.
Misalnya, ketika anak berhasil menggambar atau mewarnai satu pola secara penuh beri penghargaan dengan mengatakan,
“Wah, anak Ummi pintar sekali menggambarnya, sudah besar punya cita-cita melukis, ya?”
4. Jangan Bandingkan Bakat Anak dengan Orang Lain dan Jangan Mencela Kekurangannya
Jika anak dianggap kurang berhasil atau berprestasi dalam satu hal, coba jangan langsung menilai mereka gagal dengan memarahi atau memprotes, apalagi membandingkan dengan anak lain.
Dengan cara ini, anak akan mencari-cari kekurangan dan minder, lalu selalu merasa orang lain lebih baik dari dirinya. Daripada memarahi, lebih baik ajak anak mengevaluasi apa yang membuat mereka kurang di bidang tersebut, apakah mereka tidak memiliki minat atau justu pola pengasuhan orang tua yang kurang tepat.
Ajak anak berbicara dari hati ke hati dan tetap berikan dukungan moral.
Tanggung jawab yang dipikul orang tua dalam membesarkan anak membuat posisi anak juga menjadi cobaan dari Allah.
Kewajiban kita adalah menjalankan amanah itu dengan sebaik mungkin dan tetap berpegang teguh pada ajaran agama. Warnai tumbuh kembang anak dengan mengajarkan anak cara menjadi diri sendiri.
Buat mereka bangga dengan bakatnya dan selalu mensyukuri bakat tersebut sebagai nikmat dari Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Banyak Dibaca
-
Pada kali kita akan membahas tentang simbol-simbol pada jarigan komputer. Mari kita mulai saja. 1. Cloud Cloud atau Awan merupakan simb...
-
Pada kali ini kita akan belajar melakukan routing static dengan menggunakan cisco packet tracer. Sebagai contoh adalah 2 buah jaringan s...
-
Pada artikel sebelumnya kita telah membuat VLAN pada packet tracer , kali ini kita akan belajar penggunaan Virtual Trunking Protocol (VTP...
-
Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh. Hello semua pada kali ini kita akan membahas tata cara mendaftar di Workplace by Facebook. Oke...
-
Pada kali ini kita akan belajar melakukan routing sederhana dengan menggunakan cisco packet tracer. Sebagai contoh adalah 2 buah jaringa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar yang baik dan membangun
dan jangan spam (^.^)